Semua itu ada manfaatnya sendiri. Posisi menyusui bayi harus dilakukan dengan benar agar proses pemberian ASI bisa berjalan dengan lancar. Banyak sekali manfaat saat pemberian ASI terhadap si bayi. Salah satu manfaatnya adalah dapat menunjang kelangsungan pertumbuhan si bayi. Untuk lebih lengkapnya dapat membaca 13 Manfaat Memberikan ASI Eksklusif.

Dengan posisi menyusui bayi yang baik dan benar, dapat mencegah Ibu mengalami pegal-pegal dan nyeri punggung. Bahkan bagi bayinya sendiri dapat mendapatkan ASI (Air Susu Ibu) dengan maksimal.

Nah, agar proses menyusui terlihat nyaman dan mendukung untuk pertumbuhan si bayi,berikut 6 cara posisi menyusui bayi yang benar dan tentunya nyaman bagi Ibunya maupun bayinya sendiri :

Berbagai Posisi Menyusui yang Benar dan Nyaman

1.Menyusui dengan Bersandar (Laid-Back Breastfeeding)

Cara pertama saat menyusui bayi yang benar adalah dengan bersandar atau laid-back breastfeeding. Kebanyakan Ibu menggunakan posisi ini saat pemberian ASI, hal ini dikarenakan sangat mudah dilakukan dan membuat waktu pemberian ASI lebih santai. Tetapi tidak semua Ibu menerapkan posisi ini dengan baik dan benar sehingga menyebabkan nyeri punggung.

Agar proses pemberian ASI berjalan dengan lancar, berikut langkah-langkah posisi menyusui bayi dengan bersandar :

• Sandarkan punggung Anda ke dinding, kursi, atau bersandar ke tempat tidur yang sudah ada bantalnya sebagai penopang punggung Anda.
• Posisikan perut bayi dibawah dada dan kepala bayi sejajar dengan payudara.
• Agar lebih mudah arahkan mulut bayi ke puting payudara Anda dan pastikan lehernya tidak menekuk.
• Mulailah menyusui dan selamat mencoba.

2. Posisi Menyusui Bayi Dengan Cradle Hold

Posisi menyusui bayi selanjutnya yang baik dan benar adalah cradle hold. Posisi ini pada umumnya sering digunakan oleh para Ibu saat pemberian ASI dengan menggunakan satu tangan sebagai penopang tubuh bayi.

Jadi, jika posisi tangan kanan sebagai penopang tubuh bayi, maka bayi disusui pada payudara sebelah kanan juga. Begitu juga sebaliknya, jika tangan kiri sebagai penopang tubuh bayi, maka bayi disusui pada payudara sebelah kiri.

Berikut langkah-langkah menyusui bayi dengan cradle hold:

• Gendong bayi dengan salah satu tangan Anda dengan posisi tangan menekuk sebagai penopang tubuh bayi.
• Pastikan kepala bayi berada pada tangan yang di tekuk dan perutnya ditubuh Anda.
• Sejajarkan kepala bayi dengan paudara Anda.
• Agar tangan tidak mudah pegal, gunakan bantal yang empuk sebagai penopang tangan Anda.
• Mulailah menyusui.

3. Posisi Menyusui dengan Cross Cradle Hold

Posisi menyusui bayi selanjutnya adalah dengan Cross Cradle Hold. Posisi ini hampir sama dengan Cradle Hold. Dimana menggunakan salah satu tangan sebagai penopang tubuh bayi. Hanya saja tangan yang digunakan sebagai penopang tubuh bayi berlawanan dengan tempat payudara yang disusui bayi.

Jadi begini, Jika tangan kanan sebagai penopang tubuh bayi, maka bayi di susui di payudara sebelah kiri. Begitu juga sebaliknya, apabial tangan kiri sebagai penopang tubuh bayi, maka bayi di susui di payudara sebelah kanan.

Berikut posisi menyusui cross cradle hold dengan benar:

• Gendong bayi di depan tubuh Anda dan gunakan salah satu tangan sebagai penopang tubuh bayi. Pastikan posisi kepala bayi dan leher sejajar.
• Jika menggunakan tangan kiri sebagai penopang tubuh bayi, maka bayi disusui pada payudara sebelah kanan, begitu juga sebaliknya.
• Tangan yang tidak digunakan sebagai penopang tubuh bayi, arahkan mulut bayi kepada puting payudara agar memudahkan untuk meminum ASI.

4. Posisi Berbaring (Side-Lying)

Berikutnya posisi menyusui bayi adalah dengan posisi berbaring atau side-lying. Posisi ini sering digunakan oleh para Ibu yang merasakan lelah saat menyusui sambil duduk. Selain itu juga, posisi ini menjadi solusi bagi orang yang baru saja melahirkan dengan operasi caesar.

Berikut cara menyusui dengan keadaan berbaring dengan benar:

• Letakkan bayi ke tempat tidur.
• Berbaringlah di samping bayi.
• Hadapkan puting payudara Anda ke mulut bayi, pastikan leher bayi tidak menekuk dan hidung bayi tidak tertekan ke payudara Anda.
• Agar tidak terlalu lelah, senderkan bantal ke belakang punggung Anda agar terlihat lebih santai.
• Mulailah menyusui.

Selama proses pemberian ASI saat posisi berbaring, hindarkan semua dari bantal atau selimut yang berada di dekat bayi.

5. Posisi Football Hold atau Clutch Hold

Posisi menyusui bayi selanjutnya adalah dengan football atau clutch hold. Football atau clutch hold adalah dimana posisi bayi saat meyusui mengapit antara payudara dengan lengan Anda. Posisi ini sering digunakan pada Ibu yang sedang menyusui bayi kembar dan memiliki payudara yang besar.

Berikut cara football hold atau clutch hold yang benar:

• Posisikan tubuh bayi disamping tubuh Anda.
• Gunakan tangan Anda sebagai penopang tubuh bayi.
• Tekuk lengan Anda tepat dibawah leher bayi.
• Gunakan tangan yang tidak sebagai penopang bayi untuk mengarahkan kepala bayi ke payudara Anda.
• Mulailah menyusui.

Agar lebih nyaman gunakan bantal yang empuk sebagai penyangga.

6. Posisi Duduk (Sitting Baby)

Yang terakhir dalam posisi menyusui bayi yang benar adalah posisi duduk atau sitting baby. Seperti namanya, posisi ini digunakan ketika bayi sudah bisa duduk. Jadi kita tidak perlu menopang tubuh bayi ketika sedang menyusui. Posisi ini sering digunakan saat sedang bepergian.

Tetapi sebelum melakukan posisi ini, pastikan bayi sudah cukup kuat untuk duduk sendiri. Berikut beberapa langkah-langkah dalam melakukan posisi duduk dengan benar:

• Posisikan bayi dalam keadaan duduk di depan Anda yang sedang duduk juga.
• Pastikan bayi sudah terbiasa duduk sendiri. Apabila bayi baru saja mahir untuk duduk sendiri, bisa dibantu untuk memberi sandaran sebagai penopang tubuh bayi agar tidak mudah jatuh.
• Pastikan leher dan tubuh bayi sejajar berdiri tegak.
• Pastikan hidung bayi tidak tertekan saat meminum ASI agar bisa bernapas dengan mudah.

Itu tadi beberapa posisi menyusui bayi dengan benar dan nyaman. Semoga bermanfaat bagi Ibu yang baru saja melahirkan dan masih belum mahir dalam menyusuinya. Selain itu kami juga menyediakan sewa freezer ASI di daerah jabodetabek (Jakarta,Bogor,Depok,Tangerang,Bekasi). Ayah dan Bunda tidak perlu report pergi kemana-mana untuk menyewa freezer ASI, tinggal hubungi kami, kami akan siap mengantar kerumah Ayah dan Bunda. Caranya hubungi nomor ini 081553328867 atau bisa melalui email kami di bayianda.lux@gmail.com.

Selain itu kami juga menyediakan artikel-artikel yang menarik untuk Ayah dan Bunda. Ayah dan Bunda bisa membaca artikel-artikel kami sebagai referensi dan menambah wawasan. Untuk mendapatkan artikel kami dapat membuka website di sewafreezerasi.com.

Apasih menyapih anak itu? Sebelum mencari tahu cara menyapih anak, sebaiknya mengetahui terlebih dahulu pengertian dari menyapih anak. Menyapih anak adalah waktu dimana anak sudah mulai belajar memakan makanan yang padat tanpa campuran ASI. Anak yang sudah berumur lebih dari 2 tahun sudah tidak lagi mengkonsumsi ASI. Hal ini dilakukan agar si anak tidak mengkonsumsi ASI dan sudah terbiasa memakan makanan padat.

Sebelum menginjak ke cara menyapih anak, Ada beberapa tanda bayi yang sudah siap disapih antara lain:

• Bayi sudah berumur 2 tahun keatas.
• Bayi sudah mulai tidak tertarik terhadap payudara Ibu.
• Waktu menyusu bayi sudah tidak terlalu lama.
• Bayi sudah jarang meminta untuk disusui.
• Bayi sudah tidak lagi suka meminum ASI.
• Saat menyusu bayi sudah tidak lagi mengisap payudara Ibu.

Itu tadi beberapa tanda-tanda bayi yang sudah siap untuk disapih. Tetapi apakah ada batasan waktu kapan bayi yang siap untuk disapih? Sebenarnya tidak ada batasan waktu kapan bayi bisa untuk disapih. Tergantung dari si bayinya, kalau dia sudah terbiasa makan makanan padat dari umur 6 bulan tidak masalah.

Bahkan itu akan membuat si bayi tidak tergantung lagi untuk meminum ASI. Tetapi ada juga yang sudah berumur 2 tahun lebih masih mengkonsumsi ASI. Hal ini karena setiap perkembangan bayi berbeda-beda dengan bayi yang lainnya. Tetapi jangan khawatir entah itu bayi sudah mengalami fase menyapih dalam waktu cepat maupun lambat itu normal.

Jadi, tergantung dari Anda dan si bayi itu sendiri, apabila bayi sudah disapih sejak dini maka akan membuat Anda lebih mudah untuk menyapihnya. Sekarang mari ketahui beberapa cara menyapih anak agar tidak lagi menyusu ASI.

7 Cara Menyapih Anak yang Mudah untuk Diterapkan

1. Komunikasi yang baik antara Ibu dan anak

Meskipun masih tergolong usia bayi, Anda harus tetap memberikan perhatian kepada anaknya untuk mengubah kebiaasan menysusunya. Berikan dia pengertian bahwa menyususu itu tidak baik untuknya karena ia sudah mulai bertumbuh besar. Anda juga bisa memberikan contoh untuk tidak menyusui anaknya dan memakan makanan yang selain ASI.

Dengan membiasakan cara ini, lama kelamaan si bayi sudah tidak menyusu lagi dan sudah mengkonsumsi makan makanan padat.

2. Membiasakan Pola Makanannya

Cara ini bisa Anda lakukan ketika si anak sudah mulai lapar. Jadi begini, Anda perlu menyiapkan makanan padat yang bergizi untuknya agar saat dia kelaparan Anda bisa langsung memberikan makanan tersebut untuk dimakan. Jadi dia tidak akan mencari lagi ASI Ibunya.

Apabila dia masih ingin ASI dari Ibuya, maka berikan dia sedikit saja dan dilanjutkan dengan memakan makanan padat yang bergizi. Memang hal ini tidak mudah, perlu kesabaran dan lakukan secara perlahan, agar anak terbiasa makan makanan yang tidak tercampur dengan ASI.

3. Cara Menyapih Anak dengan Menawarkan Botol Susu

Cara menyapih anak selanjutnya adalah dengan menawarkan botol yang berisi susu kepada anaknya. Anda juga bisa memberikan sedikit campuran ASI agar anak menyukainya. Tetapi lebih baik tidak ada campuran ASI. Hal ini untuk menghindari agar anak tidak menyusu lagi. Lakukan dengan perlahan agar si anak mudah untuk beradaptasi.

4. Mempersingkat Waktu Saat Menyusui

Anda bisa juga menggunakan cara ini yaitu cara menyapih anak dengan mempersingkat waktu saat menyusui. Jika biasanya menyusui selama 10 menit, Anda bisa menguranginya menjadi 5 menit. Anda juga bisa mulai sedikit mengganti ASI dengan susu formula secara perlahan. Cara ini dapat membantu Anda untuk menyapih anak.

5. Tunda Waktu Menyapih dan Berikan Pengalihan

Saat si kecil sudah mulai meminta ASI, katakan padanya, untuk diberikan nanti dan alihkan perhatian untuk mengajak dia melakukan aktifitas lainnya seperti diajak bermain. Berikan ASI saat malam hari sebelum tidur.

Hal ini untuk mengurangi intensitas menyusui dalam sehari. Cara ini mungkin tidak mudah, tetapi bisa anda lakukan secara perlahan.

6. Gunakan Pakaian yang Berbeda

Gunakan pakaian yang berbeda, agar si anak tidak teringat dengan kebiasaan menyusu. Biasanya jika memakai baju yang sering digunakan saat menyusui, anak akan langsung teringat dengan kebiasaan menyusu. Tetapi jika Anda gunakan pakaian yang berbeda dengan saat menyusui, dia akan kesulitan untuk mengingat kebiasaan menyusunya.

Anda juga bisa hindarkan dari membuka baju dan memperlihatkan payudara Anda kepada si anak.

7. Kurangi Aktivitas Menyusui Saat Si Bayi Akan Tidur

Aktivitas menyusu ini menjadi kebiasaan Si bayi saat hendak mau tidur. Sebelum tidur dia akan meminta ASI kepada Ibunya, kalau tidak, dia akan rewel dan tidak bisa tidur. Kebiasaan ini perlu Anda kurangi agar si anak tidak selalu meminta ASI saat mau tidur.

Anda bisa memberikan pengalihan berupa membacakan dongeng,novel,dan sejenisnya. Cara menyapih anak tersebut sangat efektif untuk mengurangi pemberian ASI setiap harinya.

Itulah tadi beberapa cara menyapih anak yang bisa Anda terapkan dirumah. Semoga bermanfaat bagi Anda dan anaknya. Tetapi tidak berakhir disini saja, kami juga menyediakan sewa freezer ASI di daerah Jabodetabek (Jakarta,Bogor,Depok,Tangerang,Bekasi). Anda tidak perlu khawatir, kami siap mengantar kerumah Anda.

Caranya tinggal hubungi nomor 081553328867 atau bisa melalui email kami di bayianda.lux@gmail.com.

Kami juga menyediakan artikel-artikel yang menarik untuk Anda. Untuk mendapatkan artikel kami, silahkan Anda mengunjungi website di sewafreezer.