Bagaimana cara menyimpan ASI? Ada kalanya ibu tidak bisa langsung memberikan ASI pada bayi, dan harus memerahnya terlebih dahulu sebelum diberikan. Ini membuat susu yang keluar harus disimpan terlebih dahulu. Dikarenakan banyaknya bakteri di udara, ibu harus tahu cara menyimpan ASI yang sudah diperah, agar susu tidak rusak setelah disimpan. Ini penting agar bayi mendapatkan segala nutrisi yang diperlukannya di dalam ASI. Tanpa berbasa-basi, mari kita langsung ke tips-tips cara menyimpan ASI yang benar.
Daftar Isi
5 Tips Cara Menyimpan ASI
Gunakan Wadah yang Tepat
Salah satu poin penting yang harus diperhatikan dalam penyimpanan ASI adalah wadah penyimpanan. Jika wadah tidak tepat, resikonya sangat besar. Mulai dari kebocoran susu, kecepatan pembusukan, serta susu yang menjadi tidak steril lagi. Sangat direkomendasikan bagi ibu untuk memakai wadah yang bebas dari bahan kimia BPA (bisphenol-A).
Jika ingin menyimpan ASI di dalam botol plastik, ibu bisa menggunakan botol plastik dengan label PP atau polipropilen, nomor daur ulangnya adalah ‘5’. Label PP ada di bagian bawah botol. Tidak hanya sebagai penyimpanan ASI, botol ini juga bisa digunakan untuk menyusui bayi nantinya.
Hindari menyimpan ASI di wadah plastik bekas pakai, atau wadah plastik yang seharusnya dipakai untuk kebutuhan rumah tangga. Ibu sebaiknya menggunakan wadah botol kaca atau wadah yang khusus digunakan untuk meyimpan ASI. Kantung penyimpanan ASI biasanya dilengkapi dengan pelindung ekstra agar ASI tidak mudah tumpah.
Pakai Metode First In First Out (FIFO)
Sebelum memberikan ASI, akan lebih baik jika memakai susu yang usia penyimpanannya lebih lama, ini dilakukan agar semua susu yang sudah tersimpan akan terpakai. Jangan menggunakan ASI yang baru diperah jika ada susu yang lebih lama disimpan. Dengan catatan, ASI yang akan diberikan pada bayi tidak basi.
Selalu beri label pada ASI yang baru diperah. Catat waktu pemerahan dan penyimpanan. Jangan lupa tempatkan susu yang usia penyimpanannya paling lama di depan, agar mudah mengambilnya.
Perhatikan Suhu Penyimpanan ASI
Suhu ruangan sangat berpengaruh pada kualitas ASI yang akan disimpan. Sehingga jika disimpan di suhu ruangan yang tepat, maka susu bisa terhaga kualitasnya selama disimpan. Di bawah ini adalah tempat-tempat yang biasa digunakan untuk menyimpan ASI, dan suhu idealnya:
- Suhu ruang/kamar: 25° C, tahan sekitar 4 jam
- Kulkas:4-10° C atau kurang dari 4° C, tahan selama 5-8 hari
- Freezer dengan kulkas: -10° C, tahan selama 2-4 bulan untuk freezer dan kulkas dua pintu, serta 2 minggu untuk freezer dan kulkas satu pintu
- Freezer tanpa kulkas: 18° C atau di bawahnya, tahan selama 6-12 bulan
Hindari Menggabungkan ASI Perah Baru ke Dalam ASI Beku
Sangat tidak dianjurkan bagi ibu untuk menyimpan ASI perah yang baru saja diperah ke dalam penyimpanan ASI beku. Lebih baik memisahkan ASI yang baru saja diperah ke dalam wadah berbeda, sebab hal ini juga bisa berpengaruh pada kualias ASI yang ada.
Bagaimana Cara Menghangatkan ASI?
Setelah aman tersimpan di tempat penyimpanan, tiba saatnya untuk mengeluarkan ASI. Namun bagaimana cara menghangatkan ASI yang baru keluar dari tempat penyimpanan dingin seperti freezer atau kulkas?
- Jika disimpan di dalam freezer, hangatkan ASI di dalam kulkas selama 12-24 jam atau diletakkan pada semangkuk air hangat
- Basah wadah ASI perah beku dengan air dingin yang mengalir, kemudian diteruskan dengan air hangat
- Hindari mencairkan ASI pada suhu kamar secara langsung
- Kocok ASI yang sudah mencair
- ASI yang sudah mencair sebaiknya direndam dalam air panas dengan suhu tidak lebih dari 70° C, sambil dikocok pelan-pelan
- Hindari mencairkan ASI lewat bantuan microwave atau air yang suhunya sangat panas, jika sebelumnya disimpan di dalam freezer
- Sebelum diberikan kepada bayi, cek kembai suhu ASI
- Patikan suhu ASI yang sudah hangat bersuhu sekitar 32-37° C
- Hindari membekukan kembali ASI yang sudah mencair/hangat
Nah, itu tadi adalah tips-tips untuk ibu muda yang belum tahu cara menyimpan ASI dengan cara yang tepat. Selain cara-cara menyimpan ASI seperti di atas, ada baiknya mulai menyimpan ASI di dalam freezer khusus. Untuk bisa mendapatkan salah satunya, yuk klik di sini.