Produksi air susu ibu (ASI) yang tidak lancar selama proses menyusui bisa membuat bunda menjadi cemas. Hal ini wajar saja karena ASI merupakan makanan terbaik yang memiliki banyak manfaat untuk bayi, terutama selama masa awal kehidupan bayi hingga berusia 6 bulan. Masalah ASI tidak lancar ini tentu bisa diatasi dengan berbagai cara, salah satunya adalah konsumsi obat pelancar ASI atau ASI booster.
“Suplemen penambah ASI sebenarnya tidak diperlukan. Itu karena penggunaan suplemen penambah ASI masih belum benar-benar terbukti dapat menambah jumlah ASI yang diproduksi,” dr. Dyan ketika ditanya.
Meski terbuat dari bahan-bahan herbal, seperti daun katuk dan fenugreek, bukan tidak mungkin bisa muncul efek samping setelah suplemen penambah ASI dikonsumsi. Itulah mengapa dr. Dyan tidak menyarankan ibu menyusui untuk mengonsumsi suplemen tersebut.
Cara paling utama untuk mendapatkan ASI berkualitas adalah dengan memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari. Bunda harus memastikan bahwa makanan yang dikonsumsinya memiliki komponen yang lengkap, yakni karbohidrat, protein, lemak, serta mikronutrien, seperti vitamin dan mineral.
Di samping itu, menu harian bunda juga harus dilengkapi dengan asupan yang mengandung asam lemak esensial, seperti AA dan DHA. Seperti yang Ibu tahu, asupan ini sangat penting untuk menunjang perkembangan otak dan penglihatan bayi.
“Anda bisa mengonsumsi telur, minyak ikan, daging, sayur, dan buah untuk mendapatkan kandungan AA dan DHA. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen dengan kandungan asam lemak untuk meningkatkan kadar AA dan DHA dalam tubuh,” kata dr. Dyan memaparkan.
Selain mengonsumsi makanan yang banyak mengandung nutrisi, dr. Dyan juga menyarankan untuk memperhatikan teknik menyusui.
“Latching merupakan posisi yang paling tepat untuk memproduksi banyak ASI. Teknik ini dikatakan benar jika mulut bayi bisa masuk dan terbuka dengan lebar di payudara, serta terlihat lebih banyak areola bagian atas ketimbang bagian bawah. Bundapun tidak merasa sakit pada puting ketika proses menyusui,” dia menjelaskan.
Perhatikan juga seberapa sering bunda menyusui. Produksi ASI memiliki metode supply and demand, yang artinya produksi ASI akan bertambah jika terjadi pengosongan pada payudara. Untuk mengosongkan payudara, bunda bisa menyusui bayi setiap 2-3 jam sekali.
Terkadang, bayi terus mengantuk selama beberapa minggu pertama kehidupannya, sehingga ia sering tertidur saat sedang menyusui. Saat ini terjadi, bantu si Kecil tetap terjaga, misalnya dengan mengelus-elus kaki dan tangannya, atau menyusui sambil mengajaknya berkomunikasi.
Usahakan juga untuk melakukan kontak skin-to-skin. Untuk bunda menyusui, ini dapat membantu bonding dengan bayi dan meningkatkan produksi ASI. Sedangkan untuk bayi, kegiatan ini mengurangi stres, membantu regulasi suhu tubuh, memperbaiki pernapasan, dan membantu bayi menyusui lebih lama.
Cara melakukannya: biarkan bayi telanjang (dapat tetap menggunakan popok dan topi) lalu letakkan bayi di dada bunda, sehingga ada kontak kulit antara bunda dan bayi. Tutupi bayi dengan selimut selama melakukannya agar ia tidak kedinginan.
Selain itu, dr. Dyan juga menyarankan bunda untuk menghindari melewatkan waktu menyusui, serta tidak buru-buru menggantikan ASI dengan susu formula. Bagaimanapun, bagi bayi di bawah usia 6 bulan, ASI adalah asupan terbaik yang nutrisinya tak ternilai.
Semoga bermanfaat ya, bunda! Untuk bunda yang kelebihan ASI tidak perlu khawatir kini di area Jabodetabek, hanya dengan 100 ribu per bulan Ayah dan Bunda dapat menyewa freezer asi berkapasitas 100 liter (150-170 botol) yang kami sediakan untuk menyimpan Asi. Kami melayani sewa freezer ASI di area Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Ayah dan Bunda tidak perlu repot, tinggal hubungi kami, dan kami yang akan mengantarkan freezernya ke rumah Ayah dan Bunda. Ayah dan Bunda dapat menghubungi kami di 081553328867 (Bisa SMS maupun WA) atau melalui email kami di bayianda.lux@gmail.com.
Sumber : Dari Berbagai Sumber
Pict From : Freepik